Senin, 24 Mei 2010

SMKN 26 Kebanjiran Order Rakit Laptop

Rakit Laptop, SMKN 26 Kebanjiran Pesanan  
Hery Winarno - detikNews

Jakarta - Kreatifitas selalu berbuah manis. Para siswa SMKN 26 Jakarta, yang rajin merakit laptop, kini kebanjiran pesanan. Laptop mereka yang diberi nama AdvanSMK ini, laku keras.

Para siswa SMKN 26 Jakarta berhasil merakit laptop dengan cara membeli komponen dari produsen laptop Advand. Dari awalnya coba-coba, kini para siswa itu sudah mengerjakan lebih dari 100 laptop.

"Awalnya kita hanya merakit 135 unit laptop 10 inchi, tapi ternyata pesananannya banyak. Sekarang tinggal 20 unit lagi," ujar Kepala Program Teknik Jaringan Komputer SMK N 26 Jakarta Dede Yudiati saat berbincang dengan detikcom, Senin (24/5/2010).

Laptop rakitan tersebut dibandrol seharga Rp 3 juta per unit. Namun saat ini, laptop yang dilengkapi dengan wifi dan bluetooth tersebut baru dijual di lingkungan pendidikan saja.

"Baru siswa, guru dan dinas pendidikan yang bisa beli karena jumlahnya juga masih terbatas, kita belum berencana menjual di luar lingkungan pendidikan," terang Dede.

Dede berharap program merakit laptop dapat membuat siswa lulusan SMKN 26 lebih siap untuk berwirausaha setelah menempuh pendidikan selama 4 tahun di sekolah yang terletak di Jl Balai Pustaka Baru I, Rawamangun, Jakarta Timur tersebut.

"Di tingkat empat, kita ada magang selama setahun. Kita berharap jiwa wirausaha anak-anak tumbuh dengan bakat dan kreatifitas yang dibekali kepada mereka," tambah bendahara program perakitan laptop ini.

Adapun spesifikasi laptop rakitan siswa SMKN 26 tersebut adalah sebagai berikut, monitor 10 inchi, memori 1 gb, procesor 1,6 ghz, HD berkisar 160 hingga 250 gb dan dilengkapi bluetooth dan wifi. Saat ini, para siswa kelas dua SMKN 26 juga tengah merakit laptop 12 inchi, 14 inchi dan komputer desktop.

"Mungkin kita akan menjualnya secara bebas, tapi tidak dilempar ke pasar, tapi pembeli yang kesini," ujarnya.

(her/fay)

Rabu, 07 April 2010

Inovasi Baru Pada Produk Lama

Bikin Motif Batik dari Ikon Bandung
Ema Nur Arifah - detikBandung


Bandung - Tak henti berinovasi. Hasan Batik terus membuat motif-motif baru yang mengakar dari motif tradisional. Permainan motif yang lebih dinamis baik dari gambar maupun motif jadi salah satu karakter yang dibangun.

Salah satu eksplorasinya yaitu menciptakan motif yang mengambil objek dari ciri khas Bandung yaitu bunga patrakomala dan burung cangkurileung.

"Kita ingin buat motif yang bisa menjadi ikon Kota Bandung," terang Tri Asayani, desainer Hasan Batik.

Objek bunga patrakomala dan burung cangkurileung dikolaborasikan dengan motif tradisional menjadi rereng patrakomala dan rereng cangkurileng. "Kita juga akan buat motif Gedung Sate," tuturnya.

Hasan Batik juga tidak ragu untuk keluar dari pakem batik tradisional tanpa meninggalkan ciri khasnya. Misalnya mengolah motif kawung dengan menampilkannya dalam pelbagai gradasi ukuran dan metode penempatan yang acak.

Untuk pemilihan warna, tak lagi berkutat di seputar warna coklat tapi juga mengikuti tren. Hasan Batik lebih bermain di warna-warna tersier daripada warna dasar.



Berita Baik: Selalu ada tempat baik buat pribadi yang kreatif

Minggu, 14 Maret 2010

Apakah Anda Terlahir Sebagai Sosok Seorang Miliarder?

VIVAnews - Bayangkan, harta Rp 500 triliun. Jika disebut lengkap 500.000.000.000.000. Itulah kekayaan Carlos Slim Helu, taipan nomor wahid di dunia seperti dirilis oleh majalah ternama, Forbes pekan ini.

Bayangkan, apa yang bisa anda lakukan dengan kekayaan sebesar itu. Tentu banyak sekali yang bisa diperbuat.

Nah, apakah anda bermimpi masuk dalam jajaran 1000 orang kaya atau setidaknya apakah anda dilahirkan sebagai sosok calon miliarder. Sebelum anda menyiapkan strategi serius menuju pertumbuhan dan menghadapi semua tantangan, anda perlu menjawab setidaknya 10 pertanyaan berikut ini.

Pertanyaan-pertanyaan itu diinspirasi oleh sejumlah psikolog yang pernah menangani para pembesar dunia. Di antaranya adalah Debra Condren, yang telah bekerja di perusahaan raksasa Cevron, Hewlett-Packard dan 3M. Kemudian, David Ballard, kepala asosiasi Psikolog Amerika, serta Joan Kane, psikolog Manhattan yang menangani banyak eksekutif tingkat tinggi.

Berikut ini pertanyaan yang mereka ajukan sebelum anda menjadi miliarder.

1. Mengapa punya tujuan besar?
Petakan tujuan jangka panjang untuk bisnis anda sebelum anda mengubah kecepatan roda gigi untuk mendorong pertumbuhan.

2. Bagaimana anda melihat sekeliling?
Sosok bintang seperti Bill Gates dan Sam Walton adalah sosok revolusioner yang bisa jadi panutan. Seorang miliarder harus bisa mentransformasikan dan memunculkan ide-de baru. Itu butuh kecerdasan, kegigihan dan keberuntungan.

3. Apakah anda bisa mengelola ambiguitas?

Sosok pengusaha yang sukses bisa melihat hutan data belantaran yang saling bertentangan. Direktur Operasional mungkin ingin ekspansi ke Asia, tapi Direktur Pemasaran beranggapan masih prematur. Menghadapi situasi ini, pengusaha bisa menentukan pilihan mengambil putusan yang tepat.

4. Apakah anda terinspirasi oleh kreativitas?
Banyak pengusaha mulai dari kreativitas awal. Tapi imajinasi seperti itu bisa dijalankan ketika tiba saatnya untuk menginstalnya dalam sistem dan proses yang diperlukan untuk mengakomodasi pertumbuhan.

5. Apakah siap membuat keputusan berat?

Tentu, saudara dan teman baik membantu anda di awal bisnis. Tetapi, mereka mungkin kurang berguna ketika bisnis tumbuh. Jika anda merasa tidak nyaman untuk mengganti mereka, maka perusahaan akan tetap kecil.

6. Apakah bisa tampil ke publik?

Perusahaan yang besar butuh publik figur. Sosok pengusaha yang kerap tampil lebih mudah memiliki waktu ketimbang mereka yang menghindar dari sorotan. Jika anda tak suka bicara di depan umum, tapi masih ingin tumbuh, anda bisa percayakan pada orang lain sebagai juru bicara.

7. Apakah anda bisa membuat kesepakatan?

Dalam kebanyakan kasus, semakin besar bisnis anda, maka semakin banyak pula masukan yang anda butuhkan dari orang-orang di sekitar. Pengusaha yang selalu berpikir dengan cara saya, maka siap-siap saja kalau tetap kecil.

8. Apakah anda bisa mendelegasikan?
Semakin besar perusahaan anda, semakin sedikit waktu yang anda miliki untuk berinteraksi dengan karyawan. Karenanya, anda tidak akan selalu tahu perkembangan semua departemen. Jika anda tidak dapat mendelegasikan, lupakan soal pertumbuhan.

9. Bisakah anda bekerja pada hari Natal atau Lebaran?

Perjalanan menuju puncak perlu pengorbanan. Anda mungkin akan kehilangan acara-acara keluarga, bahkan anda mungkin akan merindukan mereka karena kesibukan pekerjaan yang luar biasa.

10. Bisakah anda hidup terisolasi?

Menjadi miliarder bisa kesepian. Teman bisa muncul dari mana saja, namun hubungan yang hangat sulit dikembangkan. Sosok milyarder bisa mengendus adanya parasit, namun bisa menumbuhkan kesetiaan orang dalam yang bisa dipercaya.

sumber: Forbes.com



Berita baik:
  • Setiap manusia punya waktu yang sama 24 jam sehari.
  • Setiap manusia ada di bawah matahari dan bulan yang sama.
  • Carlos Slim Helu bukan berasal dari keluarga kaya. Orang tuanya adalah imigran yang bekerja sebagai pegawai toko.

Selasa, 02 Maret 2010

MENJUAL SISIR PADA BIKSU




MENJUAL SISIR PADA BIKSU
Diambil dari catatan seorang teman.

Ada sebuah perusahaan "pembuat sisir" yang ingin mengembangkan bisnisnya, sehingga management ingin merekrut seorang sales manager yang baru.

Perusahaan itu memasang IKLAN pada surat kabar. Tiap hari banyak orang yang datang mengikuti wawancara yang diadakan ... jika ditotal jumlahnya hampir seratus orang hanya dalam beberapa hari.

Kini, perusahaan itu menghadapi masalah untuk menemukan calon yang tepat di posisi tersebut. Sehingga si pewawancara membuat sebuah tugas yang sangat sulit untuk setiap orang yang akan mengikuti wawancara terakhir.

Tugasnya adalah : Menjual sisir pada para biksu di wihara.
Hanya ada 3 calon yang bertahan untuk mencoba tantangan di wawancara terakhir ini. (Mr. A, Mr. B, Mr. C)

Pimpinan pewawancara memberi tugas :
"Sekarang saya ingin anda bertiga menjual sisir dari kayu ini kepada para biksu di wihara. Anda semua hanya diberi waktu 10 hari dan harus kembali untuk memberikan laporan setelah itu."

Setelah 10 hari, mereka memberikan laporan.

Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. A :
"Berapa banyak yang sudah anda jual?"
Mr. A menjawab: "Hanya SATU."
Si pewawancara bertanya lagi : "Bagaimana caranya anda menjual?"
Mr. A menjawab:
"Para biksu di wihara itu marah-marah saat saya menunjukkan sisir pada mereka. Tapi saat saya berjalan menuruni bukit, saya berjumpa dengan seorang biksu muda - dan dia membeli sisir itu untuk menggaruk kepalanya yang ketombean."

Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. B :
"Berapa banyak yang sudah anda jual?"
Mr. B menjawab : "SEPULUH buah."
"Saya pergi ke sebuah wihara dan memperhatikan banyak peziarah yang rambutnya acak-acakan karena angin kencang yang bertiup di luar wihara. Biksu di dalam wihara itu mendengar saran saya dan membeli 10 sisir untuk para peziarah agar mereka menunjukkan rasa hormat pada patung sang Buddha."

Kemudian, Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. C :
"Bagaimana dengan anda?"
Mr. B menjawab: "SERIBU buah!"
Si pewawancara dan dua orang pelamar yang lain terheran-heran.
Si pewawancara bertanya : "Bagaimana anda bisa melakukan hal itu?"
Mr. C menjawab:
"Saya pergi ke sebuah wihara terkenal. Setelah melakukan pengamatan beberapa hari, saya menemukan bahwa banyak turis yang datang berkunjung ke sana. Kemudian saya berkata pada biksu pimpinan wihara, 'Sifu, saya melihat banyak peziarah yang datang ke sini. Jika sifu bisa memberi mereka sebuah cindera mata, maka itu akan lebih menggembirakan hati mereka.' Saya bilang padanya bahwa saya punya banyak sisir dan memintanya untuk membubuhkan tanda tangan pada setiap sisir sebagai sebuah hadiah bagi para peziarah di wihara itu. Biksu pimpinan wihara itu sangat senang dan langsung memesan 1,000 buah sisir!"

MORAL DARI CERITA

Universitas Harvard telah melakukan riset, dengan hasil :

1) 85% kesuskesan itu adalah karena SIKAP dan 15% adalah karena kemampuan.
2) SIKAP itu lebih penting dari kepandaian, keahlian khusus dan keberuntungan.

Dengan kata lain, pengetahuan profesional hanya menyumbang 15% dari sebuah kesuksesan seseorang dan 85% adalah pemberdayaan diri, hubungan sosial dan adaptasi. Kesuksesan dan kegagalan bergantung pada bagaimana sikap kita menghadapi masalah.

Dalai Lama biasa berkata : "Jika anda hanya punya sebuah pelayaran yang lancar dalam hidup, maka anda akan lemah. Lingkungan yang keras membantu untuk membentuk pribadi anda, sehingga anda memiliki nyali untuk menyelesaikan semua masalah."

"Anda mungkin bertanya mengapa kita selalu berpegah teguh pada harapan. Ini karena harapan adalah : hal yang membuat kita bisa terus melangkah dengan mantap, berdiri teguh - dimana pengharapan hanyalah sebuah awal. Sedangkan segala sesuatu yang tidak diharapkan .... adalah hal yang akan mengubah hidup kita."
Meredith Grey, Grey's Anatomy - Season 3


"Ingatlah, saat keadaan ekonomi baik, banyak orang jatuh bangkrut. Tapi saat keadaan ekonomi buruk, banyak jutawan baru yang bermunculan. Jadi, dengan sepenuh hati terapkanlah SIKAP kerja yang benar 85%. Semoga sukses !"

Selasa, 23 Februari 2010

Tabunganku, menabung tanpa biaya administrasi bulanan.

BI Targetkan Rp 50 Triliun dari Program TabunganKu
Monday, February 15th, 2010
oleh : Eva Martha Rahayu
Diambil dari :SWA online

Bersama dengan 70 bank umum dan Bank Pembangunan Daerah (konvensional dan syariah), serta 910 Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Indonesia (BI) meluncurkan program TabunganKu. TabunganKu merupakan produk tabungan murah tanpa biaya administrasi, tapi bunganya cuma 0,75%. Tidak disertakannya fasilitas ATM, akan membantu dihilangkannya biaya administrasi. Setoran awal pembukaan rekening TabunganKu di bank umum minimum Rp 20 ribu dan Rp 10 ribu di Bank Perkreditan Rakyat/Syariah.

Karena banyak masyarakat yang bertanya-tanya mengapa tabungannya di bank malah tergerus, inilah jawabannya,” ujar Pjs Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution tentang salah satu alasan diluncurkannya program TabunganKu untuk kalangan perbankan. Diakuinya, selama ini untuk tabungan yang saldonya di bawah Rp 2 juta, rata-rata nominalnya malah turun akibat tergerus untuk biaya administrasi bank.

Alasan lain di balik program TabunganKu adalah potensi pasarnya besar. Berdasarkan Survei Penduduk antar Sensus (SUPAS) BPS tahun 2005, sebanyak 58% dari jumlah total orang dewasa usia produksi, belum berinteraksi dengan bank (tidak menabung di bank). Umumnya, golongan ini memiliki uang, tapi masih disimpan secara tradisional karena beragam masalah akibat peraturan perbankan. Kondisi itu dimanfaatkan pihak BI untuk menggiatkan program menabung serta menghimpun dana masyarakat kecil.

Nah, 58% dari usia produktif itu, diperkirakan Darmin, jumlahnya mencapai 40-50 ribu orang. Andaikan satu orang menabung Rp 1 juta, maka potensi dana yang bakal terkumpul bisa mencapai Ro 40-50 triliun.

Prosedur menabung dalam program Tabunganku cukup mudah. Yaitu membayar uang adminitrasi Rp 20 ribu dan melampirkan kartu tanda penduduk (KTP), sehingga setiap orang sudah bisa memiliki buku tabungan. Hal itu tidak hanya berlaku orang dewasa, tapi anak-anak juga bisa.



Lewat TabunganKu, Dana Masyarakat di Bank Bisa Tambah Rp 40 Triliun
Ramdhania El Hida - detikFinance

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) optimistis program TabunganKu dapat menambah jumlah uang masyarakat di bank sebesar Rp 40 triliun.

"Dari 135 juta penduduk yang belum punya tabungan 80 juta orang. Andai kata saparuhnya menabung yaitu 40 juta dengan Rp 10 ribu saja maka akan menambah tabungan dalam negeri sebanyak Rp 40 triliun," ujarnya saat mencanangkan gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran TabunganKu di Kemayoran, Jakarta, Sabtu (20/2/2010).

Presiden mengatakan, semakin meningkatnya jumlah tabungan masyarakat di perbankan juga akan membawa dampak positif bagi negara. Meningkatnya jumlah tabungan, secara tidak langsung dapat mengurangi utang luar negeri.

"Banyaknya tabungan juga akan meningkatkan investasi dengan begitu semakin banyak tersedia sumber-sumber pembiayaan. Hal itu secara bertahap bisa mengurangi utang luar negeri," ucapnya.

TabunganKu merupakan produk hasil kerjasama antara Bank Indonesia (BI) dengan industri perbankan nasional. Pada kesempatan ini, Presiden memberikan penghargaan kepada BI dan perbankan Indonesia yang telah ikhlas mencanangkan program TabunganKu. Menurut Presiden, program TabungaKu merupakan tonggak baru dalam dunia bank dalam tabungan rakyat yang berkaitan dengaan upaya kesejahteraan kita.

"Pemerintah terus mengembangkan program pro rakyat. Pemerintah terus membantu membantu masyarakat yang masih miskin. Pada bidang pendidikan, Kesehatan dengan jaminan kesehatan masyarakat dan bantuan yang lain, ada juga beras bersubsidi," katanya.

Menurut Presiden, gerakan Indonesia menabung dan TabunganKu juga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pasalnya konsep dalam produk ini adalah pembangunan yang adil bagi masyarakat.

"Dasar pada program ini adalah adil dan berpihak pada rakyat yang belum sejahtera. Keadilan sosial dan kesejahteraan tidak hanya cukup lewat retorika tapi juga melihat kembali apa saja kebiijakan pemerintah bagi masyarakat," harap Presiden.
(nia/dnl)


Berita baik:

Bagi masyarakat berpenghasilan cukup sudah bisa menabung di bank tanpa khawatir habis digerogoti kutu biaya administrasi bank.


kembali ke halaman awal

Selasa, 02 Februari 2010

Kampung Boneka Sukajadi Kian Bernilai Ekonomi

Rabu, 03/02/2010 10:36 WIB
Kampung Boneka Sukajadi Kian Bernilai Ekonomi
Ema Nur Arifah - detikBandung

Bandung - Juli 2009 lalu, wilayah ini diresmikan oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada sebagai satu dari enam sentra industri di Kota Bandung. Kampung Boneka Kain Sukajadi, berada di Jalan Sukamulya Indah Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi.

Dimulai pada tahun 1986. Saat itu seperti dituturkan seorang pengusaha boneka dari CV Motekar Yanto Rukmana(25), ada dua orang warga yaitu Darmawan dan Dede yang merintis usaha pembuatan boneka.

"Saat itu mereka berjualan boneka di kaki lima," ujar Yanto saat ditemui di kantornya Jalan Sukamulya Indah No 18. Lama kelamaan dua perajin boneka ini kebanjiran pesanan hingga kewalahan menerima order yang masuk.

Melihat peluang tersebut, warga sekitar kemudian mengekori jejak keduanya. Maka pelan-pelan kawasan ini dikenal sebagai sentra pembuatan boneka.

Persaingan usaha pun kian ketat bahkan sering terjadi banting harga yang membuat atmosfer usaha di kawasan tersebut menjadi tidak sehat.

Saat itu menurut Yanto ada sekitar 100 perajin dengan tenaga kerja di angka 3 ribuan. Sembilan puluh persen perajin masih menggunakan sistem handmade.

Tahun 1997 adalah masa kejayaan para perajin. Ketika usaha lain kena imbas krisis moneter, mereka malah kedatangan klien yang lebih besar untuk dimasukan ke mal.

Dari situ, ujar Yanto, terjadi pergeseran segmentasi pasar. Dari sebelumnya di kelas bawah kini produksi dibuat untuk kelas menengah atas.

Dari sisi model, kerapihan dan bahan baku berkembang. Tentunya karena market bergeser meningkatkan juga prosentase laba para perajin.

"Saat itu keuntungan bisa sampai 100 persen," tutur Ketua Koperasi Perajin Boneka Sukajadi ini.

Namun seiring krisis moneter terjadi, para perajin juga mulai kehilangan bahan baku. Pabrik-pabrik yang biasa menyediakan kain limbah untuk pembuatan boneka pelan-pelan mengalami kebangkrutan. Harga bahan baku pun melambung sehingga untuk para perajin dengan modal minim terpaksa harus gulung tikar.

Tahun 2002 jumlah perajin menyusut drastis. Dari 100 perajin hingga kini hanya berjumlah 17 unit usaha. Meski begitu, kawasan ini tetap mendapat perhatian dari pemerintah Kota Bandung bahkan dijadikan sebagai salah satu sentra usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Bandung.(ema/tya)

Berita baik:
Kampung Sukajadi memiliki tenaga kerja pembuatan boneka.

Kesimpulan:
Dengan sedikit kreatifitas yang kita miliki masih ada kesempatan membuat boneka dari bahan baku lain yang melimpah.

Info tambahan:
Tautan tentang boneka:
Kembali ke awal