BI Targetkan Rp 50 Triliun dari Program TabunganKuMonday, February 15th, 2010
oleh : Eva Martha Rahayu
Diambil dari :
SWA online
Bersama dengan 70 bank umum dan Bank Pembangunan Daerah (konvensional dan syariah), serta 910 Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Indonesia (BI) meluncurkan program TabunganKu. TabunganKu merupakan produk tabungan murah tanpa biaya administrasi, tapi bunganya cuma 0,75%. Tidak disertakannya fasilitas ATM, akan membantu dihilangkannya biaya administrasi. Setoran awal pembukaan rekening TabunganKu di bank umum minimum Rp 20 ribu dan Rp 10 ribu di Bank Perkreditan Rakyat/Syariah.
“Karena banyak masyarakat yang bertanya-tanya mengapa tabungannya di bank malah tergerus, inilah jawabannya,” ujar Pjs Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution tentang salah satu alasan diluncurkannya program TabunganKu untuk kalangan perbankan. Diakuinya, selama ini untuk tabungan yang saldonya di bawah Rp 2 juta, rata-rata nominalnya malah turun akibat tergerus untuk biaya administrasi bank.
Alasan lain di balik program TabunganKu adalah potensi pasarnya besar. Berdasarkan Survei Penduduk antar Sensus (SUPAS) BPS tahun 2005, sebanyak 58% dari jumlah total orang dewasa usia produksi, belum berinteraksi dengan bank (tidak menabung di bank). Umumnya, golongan ini memiliki uang, tapi masih disimpan secara tradisional karena beragam masalah akibat peraturan perbankan. Kondisi itu dimanfaatkan pihak BI untuk menggiatkan program menabung serta menghimpun dana masyarakat kecil.
Nah, 58% dari usia produktif itu, diperkirakan Darmin, jumlahnya mencapai 40-50 ribu orang. Andaikan satu orang menabung Rp 1 juta, maka potensi dana yang bakal terkumpul bisa mencapai Ro 40-50 triliun.
Prosedur menabung dalam program Tabunganku cukup mudah. Yaitu membayar uang adminitrasi Rp 20 ribu dan melampirkan kartu tanda penduduk (KTP), sehingga setiap orang sudah bisa memiliki buku tabungan. Hal itu tidak hanya berlaku orang dewasa, tapi anak-anak juga bisa.
Lewat TabunganKu, Dana Masyarakat di Bank Bisa Tambah Rp 40 Triliun
Ramdhania El Hida - detikFinance
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) optimistis program TabunganKu dapat menambah jumlah uang masyarakat di bank sebesar Rp 40 triliun.
"Dari 135 juta penduduk yang belum punya tabungan 80 juta orang. Andai kata saparuhnya menabung yaitu 40 juta dengan Rp 10 ribu saja maka akan menambah tabungan dalam negeri sebanyak Rp 40 triliun," ujarnya saat mencanangkan gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran TabunganKu di Kem
ayoran, Jakarta, Sabtu (20/2/2010).
Presiden mengatakan, semakin meningkatnya jumlah tabungan masyarakat di perbankan juga akan membawa dampak positif bagi negara. Meningkatnya jumlah tabungan, secara tidak langsung dapat mengurangi utang luar negeri.
"Banyaknya tabungan juga akan meningkatkan investasi dengan begitu semakin banyak tersedia sumber-sumber pembiayaan. Hal itu secara bertahap bisa mengurangi utang luar negeri," ucapnya.
TabunganKu merupakan produk hasil kerjasama antara Bank Indonesia (BI) dengan industri perbankan nasional. Pada kesempatan ini, Presiden memberikan penghargaan kepada BI dan perbankan Indonesia yang telah ikhlas mencanangkan program TabunganKu. Menurut Presiden, program TabungaKu merupakan tonggak baru dalam dunia bank dalam tabungan rakyat yang berkaitan dengaan upaya kesejahteraan kita.
"Pemerintah terus mengembangkan program pro rakyat. Pemerintah terus membantu membantu masyarakat yang masih miskin. Pada bidang pendidikan, Kesehatan dengan jaminan kesehatan masyarakat dan bantuan yang lain, ada juga beras bersubsidi," katanya.
Menurut Presiden, gerakan Indonesia menabung dan TabunganKu juga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pasalnya konsep dalam produk ini adalah pembangunan yang adil bagi masyarakat.
"Dasar pada program ini adalah adil dan berpihak pada rakyat yang belum sejahtera. Keadilan sosial dan kesejahteraan tidak hanya cukup lewat retorika tapi juga melihat kembali apa saja kebiijakan pemerintah bagi masyarakat," harap Presiden.
(nia/dnl)
Berita baik:
Bagi masyarakat berpenghasilan cukup sudah bisa menabung di bank tanpa khawatir habis digerogoti kutu biaya administrasi bank.
kembali ke halaman awal